Pengagum sastra






Ini untuk seseorang yang menyebut dirinya "pengagum sastra", dan pernah kehilangan diksi, katanya.


Aku menyayangimu.
Walau semesta bilang aku tidak akan memilikimu.

Aku menyayangimu.
Walau tidak ada yang tidak rumit bagi kehidupan kita.

Aku menyayangimu.
Walau nanti kita bertambah usia dan menemukan bahagia-bahagia lainnya. Cinta lainnya.

Aku menyayangimu.
Walau nanti kita hanya akan menjadi kenang satu sama lainnya.
Menjadi kisah hangat pengantar tidur anak-cucu kita.

Aku menyayangimu.
Sampai aku tidak lagi mengenali diriku, kehilangan memoriku.
Melayang jiwa, dan terkubur raga.

Aku menyayangimu.
Sampai nanti dipertemukan lagi di Angkasa kita yang penuh sukacita.
Walau di saat itu, kita sudah sama-sama melupa, tidak lagi bisa merasa.

Aku menyayangimu.
Di kehidupan mana pun, dalam cerita apa pun, dengan wujud apa saja.
Dalam kisah cinta kita yang dipermainkan semesta.

Aku tetap menyayangimu.

Comments

Popular Posts