Selat Bosphorus, Teknologi dan Jalan Kembali




Dalam hidup ini kita sering merasa tersesat atau salah tempat. Kita seperti orang sakit yang tak kunjung menemukan obat.

Kalau sudah begitu, kita harus ingat bahwa kehidupan adalah sebuah perantauan singkat. Dan mungkin kita cuma rindu untuk pulang ke rumah yang tepat.

Dari situ kita urai lagi menuju pangkalnya, benang kehidupan yang sudah kusut terbelit. Gelisah hati yang tak lagi dapat berkelit. Sebab, sudah jatuh temponya supaya luka-luka jiwa itu dijahit.

Kita hanya perlu menepi sejenak mengambil waktu jeda. Mengingat kembali segala tanda penunjuk arah yang terserak. Di kanan, kiri, belakang, dan muka. Hingga akhirnya kita sadar dan terbelalak.

Semua arah tadi tak lelah menunjukkan jalan pulang! Tak lelah sebab mereka, adalah tanda, yang ditakdirkan untuk ada disana. Pada waktu dan ruang yang disediakan,


Istanbul, 7 Feb 2020

Comments

Popular Posts