2020, Be more Humble
Hari ini kita berada di bab 1, mungkin sudah bukan halaman pertama, dari 366 halaman yang akan kita lalui. Seperti tahun-tahun sebelumnya seperti 2019, 2020 akan membawa kita pada perjalanan naik-turun kehidupan yang tak pernah bisa kita bayangkan.
Akan ada sedih, kecewa, tawa bahagia, susah, senang, dan semua yang membuat kita lebih kuat, bijak dan dewasa. Aamiinn. Bukan hal-hal yang akan membuat kita buntu dan putus asa, atau jadi bodoh dan kekanak-kanakan.
Untuk hal-hal baik yang terjadi di 2019. Alhamdulillah, sudah semestinya kita bersyukur, karena hal baik sesungguhnya tak benar-benar kita upayakan sepenuhnya oleh tangan kita sendiri. Ada campur tangan misterius dari sang Maha. Ada doa-doa tulus dari mereka yang mencintai dan menyayangi. Ada dukungan dan pertolongan dari banyak pihak yang mungkin gagal kita ingat.
dan untuk segala yang tak berkenan dihati di 2019, keputusan buruk, pertengkaran yang kekanak-kanakkan, perdebatan bodoh yang saling menjauhkan kita dengan orang lain.
Semua sikap sok benar, sok pintar, sok canggih, dan lainnya, harus kita pecahkan dari kepala kita yang Batu. kita lelehkan dari hati kita yang beku. Sampai segalanya murni dan bebas, membawa hikmah dan menjadikan kita lebih bijaksana. sampai kita jadi pribadi yang lebih pantas memimpin diri kita sendiri lagi.
Makasih Tembalang, makasih Bulusan, Makasih Dormitory pertama.
Sampai menit-menit terakhir tahun 2019 pun kalian masih memberikan
pelajaran yang MasyaAllah. -di 2020, Pliss kita damai.
Mari kita berdamai, atas apa yang kamu berikan, atas apa yang telah aku lakukan.
Jika memang kita butuh sebuah resolusi, semoga 2020 ini menjadi tahun untuk kita lebih rendah hati. Bahwa kadang tak semua yang kita inginkan harus tercapai, tak semua doa harus terkabul dan tak semua ketakutan harus terhindarkan.
Bahwa kita tak mungkin merancang, membangun dan menjalankan hidup ini seorang diri.
Bahwa kita butuh orang-orang yang penuh cinta dan ketulusan di sekeliling kita.
Bahwa kita memang butuh Tuhan dengan segala fasilitas dan mekanisme pertolongan dan
kasih sayang-Nya.
Bahwa kita harus belajar berdoa lebih khusyuk. Belajar menangis. Belajar menjadi
bukan siapa-siapa yang memang tak sanggup melakukan apa-apa tanpa kasih sayang dan
pertolongan-Nya.
Hari ini di halaman awal dari 366 hari yang akan kita jalani. Atau mungkin juga tidak. Kadang memang harus kita mulai dengan Harapan dan Optimisme. Tapi kadang perlu kita mulai dengan tangis dan rasa bersalah, bukan? maka menangislah. Menangislah dihadapan Tuhan yang Maha Agung itu, betapapun berkali-kalinya kita mengkhianatinya.
Selamat Tahun Baru, 2020.
Bandungan, 3 Januari 2020.
SETIAWAN IKHSAN.
Comments
Post a Comment